exclusivemails.net

Senin, Maret 17, 2008

Nasihat Seorang Ibu tentang Celana Dalam

DI sebuah acara televisi, saya melihat seorang yang sedang terjatuh dariketinggian ratusan meter, tapi bukan soal nyawa yang pertama kali dia ingat, tapi celana dalam yang dipakainya. Orang yang sedang bertaruh dengan maut ini merasa bersyukur bahwa selama ini ia selalu mengamalkan nasihat ibunya tentang celana dalam. ''Pakailah selalu yang baik dan bersih. Ini penting jika suatu hari kau terpaksa harus menghadapi kejadian yang tak diinginkan,'' begitu nasihat sang ibu. Dan ibu ini benar. Ketika para tenaga medis mulai berdatangan menolongnya, menelanjanginya untuk memeriksa kakinya yang patah dan kemudian mengoperasinya, orang ini bersyukur, bahwa ia masih konsisten
mematuhi nasihat sang ibu; memakai celana dalam yang bersih dan bagus. Karena bahkan di dalam keadaan terburuk sekalipun, orang masih perlu memelihara kehormatannya. Apa jadinya jika yang ia kenakan adalah jenis celana yang sudah molor kolornya, sudah meranggas di sana-sini, orang ini pasti akan menanggung derita dua kali. Sudah jatuh, kena aib lagi. Celana dalam memang sering kita remehkan cuma gara-gara letaknya di dalam. Saya pernah punya teman yang begitu ingin belajar yoga. Suatu hari, dalam sebuah perjalanan rombongan, kami bertemu dengan seorang guru yoga yang berjanji akan mengajari kami, langsung jika kami sudah tiba di hotel nanti. Tak cuma sang murid yang bersemangat, guru ini pun
jauh lebih bersemangat. Begitu semangatnya, sehingga saat itu juga, begitu baru saja di hotel kami tiba, ia sudah meminta calon murid ini melepas seluruh pakaiannya, kecuali celana dalamnya.
Suasana kemudian jadi tegang sekali. Sang murid yang semula amat
bersemangat belajar yoga ini jadi terpaku lama mendengar permintaan gurunya. Tapi guru ini sudah terlanjut bersemangat. Ia meminta dan terus meminta agar si murid ini segera menuruti permintaannya sementara si murid masih ngotot berdiam diri saja. Adakah minatnya tentang yoga redup tiba-tiba? Tidak. Kawan saya ini cuma kebingungan karena ia memakai celana dalam
yang keliru, sudah kumal dan tua, dengan bentuk yang sudah kondor
sempurna. Dan celana ini sebetulnya tak lebih dari setumpuk gombal berlobang. Dan ketika ia dengan terpaksa membuka seluruh pakaiannya, celana ini akan menjadi sejarah penting dalam hidupnya karena sanggup membuat seluruh ruangan tergelak bersama-sama. Pasti pengalaman yang mustahil ia lupa.
Bagi Anda kaum perempuan ilustrasi berikut ini penting sekali. Ini
terjadi di sebagian masa remaja saya, ketika seluruh dari anggota
gerombolan kami sedang jatuh cinta secara massal kepada cewek yang sama. Di dalam komunitas kami, cewek itu begitu cantiknya sehingga menyihir kami semua. Kami bersaing sengit memperebutkan cintanya, tapi agaknya kemalangan harus menghampiri kedua belah pihak hanya karena celana dalam
yang dipakainya. Suatu hati, salah seorang di antara kami, karena begitu kerasnya mendekati cewek ini, sampai bisa mendapatkan keberuntungan berikut ini; di sebuah kesempatan ia berdiri tepat di sebelah cewek yang tengah duduk ini. Dari ketinggian, ia melihat dengan jelas celah di pinggang wanita cantik ini bentuk celana dalamnya yang sudah demikian merana. Sabuk elastiknya telah hancur total. Elastik itu digambarkan oleh si kawa yang kurang ajar ini sudah seperti laju ombak pantai selatan,
bergelombang dan begitu buruknya. Apalagi jika bandingannya adalah kecantikan dari seorang wanita yang selama ini membuat kami semua tergila-gila. Semenjak itu pamor wanita cantik ini redup seketika. Jika ia melintas, bukan lagi kecantikannya yang menggoda melainkan celana dalamnya yang molor itu. Gunjingan segera menyebar luas apalagi sudah lama popularitas cewek ini ditanggapi dengan penuh iri dengki oleh lawan-lawan politiknya. Secara pribadi, saya sendiri menyesal, kenapa wanita seelok itu masih memelihara celana dalam seburuk itu. Kadang-kadang, kita memang tidak pernah menghormati celana dalam cuma
karena letaknya yang di dalam.
> ____ Kita adalah para penyuka kesempurnaan luaran sambil diam-diam suka
> menyimpan keburukan di kedalaman____ <--

WANITA

Kamu tau kenapa saya suka wanita itu pakai jilbab ? jawabannya sederhana, karena mata saya sulit diajak kompromi. Bisa dibayangkan bagaimana saya harus mengontrol mata saya ini mulai dari keluar pintu rumah sampai kembali masuk rumah lagi. Dan kamu tau ? di tempat2 yg saya lalui seharian disana, kemana arah mata memandang selalu saja membuat mata saya
terbelalak. Hanya dua arah yang bisa membuat saya tenang, mendongak ke atas langit atau menunduk ke tanah. Melihat kedepan ada perempuan berlenggok dengan seutas "Tank Top", noleh ke kiri pemandangan "Pinggul terbuka", menghindar kekanan ada sajian "Celana ketat plus You Can See", balik ke belakang dihadang oleh "Dada menantang !". Astaghfirullah... kemana lagi mata ini harus memandang ?...Kalau saya berbicara nafsu, tentu saya suka. Tapi sayang, saya tak ingin hidup ini dibaluti oleh nafsu. Saya juga butuh hidup dengan pemandangan yang membuat saya tenang. Saya ingin melihat wanita bukan sebagai objek pemuas mata. Tapi mereka adalah sosok yang anggun mempesona, kalau dipandang bikin sejuk di mata. Bukan paras yang membikin mata panas, membuat iman lepas ditarik oleh pikiran "kotor" dan hatipun menjadi keras. Andai wanita itu mengerti apa yang sedang dipikirkan oleh laki-laki ketika melihat mereka berpakaian seksi, saya yakin mereka tak mau tampil seperti itu lagi. Kecuali bagi mereka yang memang punya niat untuk menarik lelaki untuk memakai aset berharga yang mereka punya. Istilah seksi kalau boleh saya definisikan berdasar kata dasarnya adalah penuh daya tarik seks. Kalau ada wanita yang dibilang seksi oleh para
lelaki, janganlah berbangga hati dulu. Sebagai seorang manusia yang punya fitrah dihormati dan dihargai semestinya anda malu, karena penampilan seksi itu sudah membuat mata lelaki menelanjangi anda, membayangkan anda adalah objek syahwat dalam alam pikirannya. Berharap anda melakukan lebih seksi, lebih ... dan lebih lagi. Dan anda tau apa kesimpulan yang ada
dalam benak sang lelaki ? yaitunya : anda bisa diajak untuk begini dan begitu alias gampangan !. Mau tidak mau, sengaja ataupun tidak anda sudah
membuat diri anda tidak dihargai dan dihormati oleh penampilan anda sendiri yang anda sajikan pada mata lelaki. Jika sesuatu yang buruk terjadi
pada diri anda, apa itu dengan kata-kata yang nyeleneh, pelecehan seksual atau mungkin sampai pada perkosaan. Siapa yang semestinya disalahkan ? Saya yakin anda menjawabnya "lelaki" bukan ? Oh betapa tersiksanya menjadi seorang lelaki dijaman sekarang ini. Kalau boleh saya ibaratkan, tak ada pembeli kalau tidak ada yang jual. Simpel saja, orang pasti akan beli kalau ada yang menawarkan. Apalagi barang bagus itu gratis, wah pasti semua orang akan berebut untuk menerima. Nah apa bedanya dengan anda menawarkan penampilan seksi anda pada khalayak ramai, Begitulah seharian kemarin saya harus menahan penyiksaan pada mata ini. Bukan pada hari ini
saja, rata-rata setiap harinya. Saya ingin protes, tapi mau protes kemana ? Apakah saya harus menikmatinya ... ? tapi saya sungguh takut
dengan Dzat yang memberi mata ini. Bagaimana nanti saya mempertanggungjawabkan nanti ?
sungguh dilema yang berkepanjangan dalam hidup saya.

CATATAN KECIL KEHIDUPAN

Makhluk Rakus Itu, Manusia Adanya!

AKAN tampak di atas bumi makhluk-makhluk yang akan selalu berkelahi di antara mereka sendiri, menimbulkan amat banyak kerugian, dan bahkan kematian di semua pihak. Melalui tindakan kekerasan mereka banyak pohon dari hutan belantara di dunia ini akan digunduli. Dan karena mereka harus dapat makan, hasrat mereka untuk makanan sehat akan membawa kematian dan kesulitan dan kerusakan dan ketakutan dan pelarian kepada semua makhluk hidup.

Demikian Leonardo da Vinci, mengatakan hal itu dalam sejumlah catatannya berupa ramalan tentang kehidupan manusia di masa kini maupun di masa depan. Catatan tersebut baru-baru ini terbit dalam edisi bahasa Indonesia, diterbitkan oleh PT. Bentang Pustaka, Yogyakarta, dengan judul Ramalan Leonardo da Vinci. Seniman besar kelahiran 1452 di kota kecil Tuscan di Vinci dekat Floerence itu, memang tidak hanya dikenal sebagai pelukis yang jenius dengan karyanya The Last Supper ("Perjamuan Terakhir" 1495-1947) dan Mona Lisa (1503-1506) saja, tetapi juga sebagai pematung, pemikir seni, serta ilmuwan yang ulung pada zamannya.

Meskipun begitu, Leonardo yang antara lain pernah jadi pelukis istana untuk Raja Prancis Louis XII itu, dalam pandangan Michael Hart, penulis buku A Ranking of The Most Influential Persons in History, ternyata bukan termasuk tokoh sejarah yang berpengaruh di muka bumi, dengan alasan antara lain, bahwa sebagai ilmuwan dan penemu, eksistensi Leonardo kurang memberi pengaruh yang signifikan dalam sejarah.

Apa yang dikatakan oleh Michael Hart tersebut pastilah hingga kini masih diperdebatkan oleh banyak pihak. Namun demikian tak ada seorang yang menyangkalnya, ketika ia menempatkan Nabi Muhammad saw dalam urutan ranking pertama, orang yang berpengaruh dalam sejarah kehidupan manusia di muka bumi. Bagi umat Islam, tentu saja Nabi Muhammad saw berpengaruh tidak hanya di muka bumi saja, tetapi juga di akhirat kelak.

**

LEPAS dari besar dan tidak besarnya pengaruh Leonardo dalam bidang yang ditekuninya pada saat itu, apa yang diramalkannya tentang tingkah-laku manusia di zaman ini maupun di zaman mendatang, dan bahkan pada zamannya, ada benarnya. Hal ini antara lain bisa kita lihat lewat kacamata nafsu kekuasaan yang selalu haus darah, yang menggerakkan hati dan pikiran manusia yang tampaknya ringan-ringan saja melakukan pembantaian terhadap sesamanya, tanpa rasa dosa. Jika manusia melakukan pembantaian terhadap sesamanya dilakukan dengan tanpa rasa dosa, maka kita jangan heran bila mendapatkan orang-orang yang justru berpendidikan tinggi begitu tega menggunduli hutan, kayu-kayunya diangkut ke kota besar demi kepentingan bisnis, dan sebagainya. Bahkan bukan hanya itu, pembakaran hutan pun kerap pula dilakukannya, entah untuk apa. Dan sebagainya, dan sebagainya.

Di samping itu, kata Leonardo lebih lanjut, ternyata manusia sebagai pembantai itu masih ingin naik ke surga. "Kesombongan mereka yang tak terbatas akan membuat mereka ingin naik sendiri ke surga, tetapi anggota tubuh mereka yang amat berat akan membuat mereka tetap berada di atas bumi," katanya.

Tubuh yang berat yang tetap berada di atas bumi itu, dalam konteks lebih lanjut kiranya; bisa kita tafsir pada sisi spiritual, yakni roh yang gelap, yang tetap tinggal di neraka, yang tidak bisa terbang ke surga karena dosa-dosa yang disandangnya begitu berat.

Dari apa yang diramalkannya semacam itu, ternyata ada renungan religius yang hendak dikatakan oleh Leonardo, baik pada dirinya maupun pada pembaca tulisannya di masa kini maupun di masa mendatang. Dari apa yang dikatakannya itu, setidaknya kita mendapatkan kebajikan yang dipahatkannya dalam setumpuk ungkapannya, yang kadang cukup rasional, kritis, liris, satiris, dan bahkan sugestif. Adakah Leonardo penyair?

Di bawah ini kita baca rasa humornya yang demikian tinggi, terselip dalam olok-olokannya terhadap manusia, yang membuktikan bahwa manusia itu adalah makhluk fana adanya, dan bukan Tuhan. Tulisannya ini tidak akan lahir secerdas ini, kalau ia sendiri tidak merenungi kehidupan itu sendiri secara mendalam. Demikian, ia berkata, "Seorang pelukis ditanya mengapa ia mempunyai anak-anak yang buruk rupa. Padahal dia mampu membuat lukisan orang-orang yang sedemikian cantik, meski ia benda mati. Lalu pelukis itu menjawab bahwa ia membuat lukisannya pada siang hari dan membuat anaknya pada malam hari."

Kamis, Juli 12, 2007

Kamis, Agustus 10, 2006